Nama Surge Arrester mungkin terdengar asing ditelinga pak Bro, pada umumnya kebanyakan orang hanya menyebut dengan sebutan Arrester mungkin karena lidah orang Indonesia kayak saya yang suka kesleo kalau ngucap dalam bahasa inggris hehehe… .Surge Arrester atau Arrester adalah sebuah alat untuk melindungi berbagai peralatan elektronik yang terhubung langsung dengan jaringan kabel udara seperti CCTV, PABX, Ethernet, computer, TV, Kulkas, mesin pompa dll. 

Arrester banyak macam bentuk dan tipe namun pada prinsipnya apapun bentuk tipenya fungsi dan kegunaannya sama yaitu untuk memproteksi peralatan elektronik yang terhubung melalui jaringan kabel udara dari lonjakan tegangan ( Over Voltage ) yang melebihi batas toleransi yang disebabkan oleh sambaran petir tidak langsung atau lompatan lidah petir. 

Begitu banyaknya jenis Arrester tentunya teknik penginstalasiannya juga berbeda-beda, pada kesempatan kali ini supaya pak Bro bisa lebih fokus nyimaknya saya hanya mengulik jenis Arrester 1 phase dan 3 phase yang system penginstalasiannya terhubung dengan instalasi listrik didalam panel induk dan distribusi. 

BENTUK FISIK SURGE ARRESTER 

Arrester 1 phase maupun yang 3 phase apapun merknya bentuk fisiknya jika dilihat sekilas hampir sama dengan MCB, yang membeda jika MCB baik 1 phase atau 3 phase pasti ada toggle switchnya yang berfungsi untuk pemutus arus, jika MCB 1 phase memiliki dua lubang (pole) satu diatas dan satu dibawah sedangkan yang 3 phase ada enam lubang tiga diatas dan tiga dibawah. 

Arrester ciri fisiknya tidak ada toggle swicthnya memiliki tiga lubang untuk 1 phase, letak lubang dua ada diatas biasanya terdapat kode L1 untuk phase dan N untuk netral sedangkan lubang satunya dibawah dengan logo grounding, Arrester 3 phase bentuk fisiknya lebih besar dengan empat lubang tiga diatas dengan kode L1 L2 L3 dan satu lubang dibawah dengan logo grounding ada juga tipe yang memiliki lima lubang empat diatas dengan kode L1 L2 L3 dan N satu lubang dibawah dengan logo grounding. 

Arrester 1 phase maupun 3 phase pada merek dan tipe tertentu terdapat fuse,alarm dan lampu indikator, Aresster tipe ini mempermudah penguna dalam mendeteksi kerusakan ketika terjadi sambaran petir, jika Aresster tidak berfungsi alarm akan berbunyi dan lampu indikator berubah warna. apabila kasus seperti ini terjadi di rumah pak Bro langkah pertama yang harus dilakukan cukup dengan mengganti fusenya apabila sudah diganti namun alarm tetap berbunyi artinya perlu ada tindakan lebih lanjut dan disarankan untuk memanggil ahlinya. 

FUNGSI SURGE ARRESTER 

sumber kompas.com

Petir juga kita kenal sebagai halilintar, kilat atau gledek kata orang jawa. Petir seringkali kita temui ketika musim penghujan datang. Petir mempunyai ciri khas berupa kilatan putih yang terang dan disusul dengan suara dentuman yang keras. Petir merupakan sebuah gejala alam yang biasa terjadi dimanapun, tak terkecuali di Indonesia. Wilayah Indonesia dengan tingkat kejadian petir tinggi misalnya Depok dan Bogor. Sebabnya, dua wilayah itu berada di lereng gunung dan dekat laut. Di lereng gunung dan dekat laut, konveksi berlangsung cepat dan membentuk awan kumulonimbus sehingga potensi petir tinggi. Wilayah lain yang punya tingkat kejadian petir tinggi adalah yang berada di dekat selat. Misalnya Riau dan Jambi. 

Kita semua tahu bagaimana bahayanya jika sambaran petir mengenai suatu benda atau bangunan sudah pasti bisa ditebak bangunan tersebut akan hancur dan terbakar, sambaran petir akan menimbulkan lompatan lidah petir atau sambaran petir tidak langsung. Meskipun sebuah bangunan sudah terpasang penangkal petir tidak ada jaminan berbagai peralatan elektronik yang berada didalamnya akan aman dari kerusakan akibatkan lompatan lidah petir. 

Berada di negeri petir, warga Indonesia harus mewaspadai bila tak ingin tersambar. Sejumlah langkah sederhana bisa dilakukan untuk mengantisipasi petir misalnya dengan dengan memasang penangkal petir eksternal dan internal atau yang biasa disebut Surge Arrester sebuah alat untuk memproteksi berbagai peralatan elektronik dari lonjakan voltage yang disebabkan oleh sambaran petir tidak langsung yang mengalir melalui jaringan kabel udara, selain itu Arrester juga berfungsi menetralisir lonjakkan arus voltage yang diakibatkan oleh seringnya terjadi pemadaman (byarpet) oleh PLN 

SISTEM KERJA ARRESTER DAN PENGINSTALASIANNYA 


Arrester jenis 1 phase atau 3 phase disarankan dipasang di panel induk dan disetiap panel distribusi untuk membackup jika terjadi kerusakan atau Arrester di panel induk tidak mampu menampung lonjakkan voltase, kapasitas daya Arrester yang terpasang di panel induk harus lebih besar dari yang terpasang dipanel distribusi, meski Penginstalasiannya harus terhubung dengan kabel listrik dari busbar out Breaker atau MCB, busbar grounding dan busbar netral (Arrester 3 phase + N) yang ada didalam panel, kapasitas daya Arrester tidak ada kaitannya dengan kapasitas daya listrik yang terpasang di rumah. 

Arrester yang berfungsi dengan baik mampu mendeteksi adanya lonjakan voltase dan menetralisirnya dengan cara membuang lonjakan voltase kebumi melalui kabel yang terhubung dengan grounding, agar tidak terjadi hambatan ketika Arrester membuang lonjakan voltase kebumi dibutuhkan adanya grounding yang nilai resistensinya dibawah 5 ohm sesuai dengan standart PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Semakin kecil nilai resistensi system grounding ( pembumian ) dan system penginstalasian yang benar Arrester akan bekerja secara maksimal sesuai fungsinya. Jika seluruh instalasi jaringan kabel udara dirumah sudah terpasang Arrester dengan benar tentunya rasa ketakutan pak Bro selama ini ketika ada hujan disertai petir sudah teratasi dan orang rumah gak perlu repot lagi nyabutin setiap steker listrik. 

Demikian uraian tentang Arrester jenis 1 Phase dan 3 Phase kali ini semoga artikel ini bisa menambah wawasan tentang ilmu dunia kelistrikan, dilain kesempatan kita akan mengulik Arrester untuk Antena, CCTV, PABX, Server dll. Jika ada pertanyaan atau butuh layanan pemasangan dan perbaikan Surge Arrester silahkan kontak kami di nomor WA  0813 98047488