Arrester banyak macam bentuk dan tipe namun pada prinsipnya apapun bentuk
tipenya fungsi dan kegunaannya sama yaitu untuk memproteksi peralatan elektronik
yang terhubung melalui jaringan kabel udara dari lonjakan tegangan ( Over
Voltage ) yang melebihi batas toleransi yang disebabkan oleh sambaran petir
tidak langsung atau lompatan lidah petir.
Begitu banyaknya jenis Arrester tentunya teknik penginstalasiannya juga berbeda-beda, pada kesempatan kali ini
supaya pak Bro bisa lebih fokus nyimaknya saya hanya mengulik jenis Arrester 1
phase dan 3 phase yang system penginstalasiannya terhubung dengan instalasi
listrik didalam panel induk dan distribusi.
BENTUK FISIK SURGE ARRESTER
Arrester
1 phase maupun yang 3 phase apapun merknya bentuk fisiknya jika dilihat sekilas
hampir sama dengan MCB, yang membeda jika MCB baik 1 phase atau 3 phase pasti
ada toggle switchnya yang berfungsi untuk pemutus arus, jika MCB 1 phase
memiliki dua lubang (pole) satu diatas dan satu dibawah sedangkan yang 3 phase
ada enam lubang tiga diatas dan tiga dibawah.
Arrester ciri fisiknya tidak ada
toggle swicthnya memiliki tiga lubang untuk 1 phase, letak lubang dua ada diatas
biasanya terdapat kode L1 untuk phase dan N untuk netral sedangkan lubang
satunya dibawah dengan logo grounding, Arrester 3 phase bentuk fisiknya lebih
besar dengan empat lubang tiga diatas dengan kode L1 L2 L3 dan satu lubang
dibawah dengan logo grounding ada juga tipe yang memiliki lima lubang empat
diatas dengan kode L1 L2 L3 dan N satu lubang dibawah dengan logo grounding.
Arrester 1 phase maupun 3 phase pada merek dan tipe tertentu terdapat fuse,alarm
dan lampu indikator, Aresster tipe ini mempermudah penguna dalam mendeteksi
kerusakan ketika terjadi sambaran petir, jika Aresster tidak berfungsi alarm
akan berbunyi dan lampu indikator berubah warna. apabila kasus seperti ini
terjadi di rumah pak Bro langkah pertama yang harus dilakukan cukup dengan
mengganti fusenya apabila sudah diganti namun alarm tetap berbunyi artinya perlu
ada tindakan lebih lanjut dan disarankan untuk memanggil ahlinya.
FUNGSI SURGE ARRESTER
Petir juga kita kenal sebagai halilintar, kilat atau gledek kata orang
jawa. Petir seringkali kita temui ketika musim penghujan datang. Petir mempunyai
ciri khas berupa kilatan putih yang terang dan disusul dengan suara dentuman
yang keras. Petir merupakan sebuah gejala alam yang biasa terjadi dimanapun, tak
terkecuali di Indonesia. Wilayah Indonesia dengan tingkat kejadian petir tinggi
misalnya Depok dan Bogor. Sebabnya, dua wilayah itu berada di lereng gunung dan
dekat laut. Di lereng gunung dan dekat laut, konveksi berlangsung cepat dan
membentuk awan kumulonimbus sehingga potensi petir tinggi. Wilayah lain yang
punya tingkat kejadian petir tinggi adalah yang berada di dekat selat. Misalnya
Riau dan Jambi.
Kita semua tahu bagaimana bahayanya jika sambaran petir mengenai
suatu benda atau bangunan sudah pasti bisa ditebak bangunan tersebut akan hancur
dan terbakar, sambaran petir akan menimbulkan lompatan lidah petir atau sambaran
petir tidak langsung. Meskipun sebuah bangunan sudah terpasang penangkal petir
tidak ada jaminan berbagai peralatan elektronik yang berada didalamnya akan aman
dari kerusakan akibatkan lompatan lidah petir.
Berada di negeri petir, warga
Indonesia harus mewaspadai bila tak ingin tersambar. Sejumlah langkah sederhana
bisa dilakukan untuk mengantisipasi petir misalnya dengan dengan memasang
penangkal petir eksternal dan internal atau yang biasa disebut Surge Arrester
sebuah alat untuk memproteksi berbagai peralatan elektronik dari lonjakan
voltage yang disebabkan oleh sambaran petir tidak langsung yang mengalir melalui
jaringan kabel udara, selain itu Arrester juga berfungsi menetralisir lonjakkan
arus voltage yang diakibatkan oleh seringnya terjadi pemadaman (byarpet) oleh
PLN
SISTEM KERJA ARRESTER DAN PENGINSTALASIANNYA
Arrester jenis 1 phase atau 3
phase disarankan dipasang di panel induk dan disetiap panel distribusi untuk
membackup jika terjadi kerusakan atau Arrester di panel induk tidak mampu
menampung lonjakkan voltase, kapasitas daya Arrester yang terpasang di panel
induk harus lebih besar dari yang terpasang dipanel distribusi, meski
Penginstalasiannya harus terhubung dengan kabel listrik dari busbar out Breaker
atau MCB, busbar grounding dan busbar netral (Arrester 3 phase + N) yang ada
didalam panel, kapasitas daya Arrester tidak ada kaitannya dengan kapasitas daya
listrik yang terpasang di rumah.
Arrester yang berfungsi dengan baik mampu
mendeteksi adanya lonjakan voltase dan menetralisirnya dengan cara membuang
lonjakan voltase kebumi melalui kabel yang terhubung dengan grounding, agar
tidak terjadi hambatan ketika Arrester membuang lonjakan voltase kebumi
dibutuhkan adanya grounding yang nilai resistensinya dibawah 5 ohm sesuai dengan
standart PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik). Semakin kecil nilai resistensi
system grounding ( pembumian ) dan system penginstalasian yang benar Arrester
akan bekerja secara maksimal sesuai fungsinya. Jika seluruh instalasi jaringan kabel
udara dirumah sudah terpasang Arrester dengan benar tentunya rasa ketakutan pak
Bro selama ini ketika ada hujan disertai petir sudah teratasi dan orang rumah
gak perlu repot lagi nyabutin setiap steker listrik.
Demikian uraian tentang
Arrester jenis 1 Phase dan 3 Phase kali ini semoga artikel ini bisa menambah
wawasan tentang ilmu dunia kelistrikan, dilain kesempatan kita akan mengulik
Arrester untuk Antena, CCTV, PABX, Server dll. Jika ada pertanyaan atau butuh
layanan pemasangan dan perbaikan Surge Arrester silahkan kontak kami di nomor WA 0813 98047488