Bunyi menggelegar dan kilatan cahaya dari petir bukan hanya menjadi pertanda akan datangnya hujan. Kilatan petir akan menjadi musibah jika menyambar obyek bangunan yang tidak terpasang penangkal petir. 

Perlu diketahui bahwa Petir mengandung tegangan listrik yang sangat besar. Jika tidak diproteksi dengan baik, sambaran petir bisa membahayakan nyawa manusia dan merusak obyek yang tersambar. Untuk itu perlu adanya penangkal petir untuk mengamankan obyek bangunan. 

Dulu untuk memasang penangkal petir membutuhkan biaya yang sangat mahal, kini tidak lagi. Harga Penangkal petir sudah semakin terjangkau. Sebelum Anda berencana memasang penangkal petir dirumah atau bangunan anda baiknya ketahui dulu tipe, komponen dan cara kerja hingga instalasi pemasangannya. Mari kita simak uraian pembahasannya berikut ini. 

1. Komponen dan tipe Penangkal Petir?

Jenis Penangkal petir ada tiga yang pertama tipe Konvensional, perangkat penangkal petir tipe ini mempunyai beberapa bagian utama komponen 

1. Berupa batang splitzen berbentuk tombak atau trisula runcing yang terbuat dari bahan tembaga atau kuningan, 2. Isolator (shock) dari bahan plastik atau besi yang berfungsi sebagian alat penyambung antara splitzen dengan Pipa Galvanis.                                    3. Pipa galvanis berfungsi sebagai tiang penyangga.                                        4. Kabel Konduktor bisa Kabel BC atau kabel NYA yang berfungsi sebagai penghantar sambaran petir kebumi.      5. Grounding yaitu tembaga batang bulat panjang 1 hingga 5 meter.

Yang kedua Penangkal Petir tipe Electrostatis komponen utamanya berupa

1. Head terminal Penangkal Petir terbuat dari bahan tembaga atau kuningan yang dilapisi chrom dan umum terdapat jari jari.                                                              2. Connecting sleeve (shock) dari bahan besi yang berfungsi sebagian alat penyambung antara Head terminal dengan Pipa Galvanis.                                3. Pipa galvanis/tiang monopoli/Triangel (menyesuaikan posisi penempatan) berfungsi sebagai tiang penyangga.                                      4. Kabel Konduktor bisa Kabel BC atau kabel NYA 50~70mm yang berfungsi sebagai penghantar sambaran petir kebumi.                            5. Grounding yaitu tembaga batang bulat panjang 1 hingga 5 meter.                        6. Box kontrol/Panel Selain berfungsi sebagai pengukuran nilai resistensi pembumian (Ohm) secara berkala juga berfungsi sebagai terminal paralel. 

Fungsi Penangkal Petir

Fungsi utama penangkal petir yaitu melindungi obyek bangunan dari sambaran petir langsung, Penangkal petir akan mengalirankan listrik yang disebabkan oleh sambaran petir yang menghantam splitzen (Penangkal petir tipe Konvensional) dan yang ditarik oleh Head terminal (Penangkal petir tipe Electrostatis) yang diteruskan ke bumi melalui kabel konduktor yang ujungnya terhubung dengan Splitzen/Head terminal dan ujung satunya terhubung dengan grounding yang tertanam ditanah.

Cara Kerja Penangkal Petir

Perlu di pahami bahwa Penangkal Petir bukan untuk mencegah datangnya petir yang menyambar benda-benda di bawah awan. Alat ini hanya berfungsi menangkap muatan listrik yang berasal dari sambaran petir yang disalurkan ke dalam tanah.

Ketika cuaca mendung, terdapat gumpalan gumpalan muatan listrik negatif di bawah awan, maka muatan listrik positif pada tanah akan segera menarik muatan listrik negatif, bertemunya kedua muatan listrik positif dengan negatif akan menimbulkan ledakan berupa sambaran petir. Muatan listrik akan menyambar akan obyek tertinggi yaitu Splitzen penangkal petir.  kabel konduktor akan mengalirkan muatan listrik yang menyambar Splitzen ke dalam tanah. 

Namun, jika sambaran petir terlalu besar ada kemungkinan muatan listrik tidak seluruhnya dapat dialirkan oleh konduktor dan melompat (sambaran petir tidak langsung) kejaringan kabel udara (kabel listrik, telpon,cctv, antena) yang tentunya akan merusak semua alat-alat elektronik terhubung ke jaringan listrik tersebut.

Untuk mencegah kerusakan peralatan electronik akibat sambaran petir tidak langsung perlu adanya alat Surge Arrester  yang berfungsi sebagai menetralisir lonjakan arus listrik yang diakibatkan oleh sambaran petir tidak langsung dan efek dari swichtcing gardu induk PLN setelah pemadaman. 

Tipe Penangkal Petir

a. Penangkal Petir Konvensional

Perangkat tipe ini akan bekerja ketika ada petir menyambar ujung tombak splitzen. Prinsip kerjanya menangkap petir secara pasif, Karena bersifat pasif penangkal petir tipe konvesional ini harus dipasang setiap sudut atap yang tertinggi dengan jarak ideal maksimal 5 meter. Penangkal petir konvensional hanya cocok untuk memproteksi obyek bangunan dengan area bangunan yang tidak begitu luas seperti tempat tinggal. 

b. Penangkal Petir Elektrostatis

Menggunakan sistem E.S.E. (Early Streamer Emission) yang lebih aktif dalam menangkap petir. Perangkat ini memiliki satu elemen tambahan, yaitu head terminal yang berisi muatan listrik statis pada bagian ujung finial (splitzen). Head dapat menyimpan ion-ion positif dalam jumlah besar yang berasal dari dalam bumi. Ibarat magnet, head ini akan menarik ion-ion negatif yang ada di dalam awan sebelum ion-ion tersebut menghasilkan petir yang dahsyat.

Alat ini idealnya dipasang tinggi agar jangkauan proteksinya bisa maksimal sesuai dengan jarak radiusnya. Penangkal petir tipe Electrostatis / Radius sangat dianjurkan untuk melindungi area yang luas seperti lapangan Golf, kawasan industri, apartemen,Mall, dll. Semakin tinggi head terminal dipasang, maka semakin luas jangkauan obyek yang dapat dilindungi